livingboardroom.com – Kue putu adalah salah satu camilan tradisional Indonesia yang tidak lekang oleh waktu. Dengan aroma harum pandan yang khas dan isian gula merah yang manis, kue putu menjadi favorit banyak orang dari berbagai kalangan. Proses pembuatannya yang unik dan suaranya yang khas saat dimasak semakin menambah daya tarik kue ini.
Asal Usul Kue Putu
Meskipun kue putu telah menjadi bagian dari kuliner Indonesia, asal-usulnya diduga berasal dari pengaruh kuliner Tiongkok. Di sana, dikenal camilan serupa bernama “putu bambu,” yang kemudian beradaptasi dengan bahan lokal Indonesia. Kue ini mulai populer di tanah air, terutama di Pulau Jawa, dan kini dapat ditemukan di berbagai daerah dengan variasi yang berbeda.
Ciri Khas Kue Putu
Kue putu terbuat dari bahan sederhana seperti tepung beras, gula merah, dan kelapa parut. Keunikannya terletak pada proses memasak yang menggunakan tabung bambu sebagai cetakan. Berikut adalah ciri khas kue putu:
- Aroma Daun Pandan: Daun pandan digunakan dalam proses pengukusan, menghasilkan aroma wangi yang menggugah selera.
- Tekstur Lembut: Tepung beras yang dikukus memberikan tekstur lembut yang lumer di mulut.
- Gula Merah yang Meleleh: Isian gula merah menciptakan rasa manis alami yang sempurna saat kue dimakan hangat.
- Suara Khas: Proses pengukusan menghasilkan suara “uap” yang sering kali menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli.
Cara Membuat Kue Putu
Meskipun terdengar rumit, kue putu cukup mudah dibuat di rumah. Berikut langkah-langkah sederhananya:
Bahan-bahan
- 250 gram tepung beras
- 100 gram gula merah, serut halus
- 1/2 sendok teh garam
- 100 ml air matang
- Kelapa parut kukus, untuk taburan
- Daun pandan, untuk aroma
- Cetakan bambu atau cetakan alternatif lainnya
Cara Membuat
- Campurkan tepung beras dengan garam, lalu tambahkan air sedikit demi sedikit hingga teksturnya menyerupai pasir basah.
- Masukkan tepung ke dalam cetakan bambu hingga setengah penuh, tambahkan gula merah di tengahnya, lalu tutup dengan tepung lagi.
- Kukus kue menggunakan panci khusus yang dilengkapi uap dan daun pandan hingga matang (sekitar 5–10 menit).
- Angkat dan sajikan dengan taburan kelapa parut di atasnya.
Kue Putu di Era Modern
Meski tradisional, kue putu tetap relevan di era modern. Banyak pedagang yang menggunakan gerobak dengan perlengkapan lebih praktis, sementara beberapa kafe mulai menghadirkan kue putu dalam versi kekinian. Contohnya, kue putu dengan warna-warni alami dari pewarna makanan organik, atau kue putu dengan isian cokelat dan keju untuk menarik minat generasi muda.
Kesimpulan
Kue putu adalah simbol kekayaan kuliner tradisional Indonesia yang terus bertahan di tengah perkembangan zaman. Sederhana namun istimewa, kue ini bukan hanya camilan, tetapi juga warisan budaya yang patut dilestarikan. Jadi, jika Anda mendengar suara khas pedagang kue putu melintas, jangan ragu untuk mencobanya dan menikmati nostalgia masa kecil dalam setiap gigitan.