livingboardroom.com – Di tengah hiruk-pikuk kanal-kanal ikonik Amsterdam, berdiri sebuah mahakarya arsitektur yang menyimpan ribuan cerita seni dan sejarah: Rijksmuseum. Sebagai museum nasional Belanda, institusi ini bukan hanya gudang seni, melainkan jendela ke Zaman Keemasan Belanda, di mana para maestro seperti Rembrandt dan Vermeer meninggalkan warisan yang tak lekang oleh waktu. Dengan koleksi lebih dari satu juta karya seni, objek bersejarah, dan dokumen, Rijksmuseum terus memikat jutaan pengunjung setiap tahun, termasuk pameran-pameran mutakhir yang relevan hingga 2025.
Sejarah yang Kaya, Bangunan yang Megah
Rijksmuseum lahir dari visi Republik Batavia pada akhir abad ke-18. Pada 19 November 1798, pemerintah Belanda memutuskan mendirikan museum nasional, terinspirasi oleh Louvre di Prancis. Awalnya dibuka sebagai Nationale Kunst-Galerij pada 31 Mei 1800 di Huis ten Bosch, Den Haag, dengan koleksi sekitar 200 lukisan dan artefak dari koleksi stadtholder Belanda. Pada 1885, museum pindah ke bangunan ikoniknya di Museumplein, Amsterdam, yang dirancang oleh arsitek terkenal Pierre Cuypers dalam gaya Neo-Gothic. Renovasi besar-besaran pada 2003–2013, oleh arsitek Spanyol Antonio Cruz dan Antonio Ortiz, memodernisasi ruang tanpa menghilangkan pesona historisnya.
Hari ini, gedung ini adalah perpaduan sempurna antara masa lalu dan sekarang: atap bergaya Renaissance, taman indah dengan patung-patung Cuypers, dan perpustakaan Cuypers yang merupakan koleksi buku seni tertua serta terbesar di Belanda. Museum ini tak hanya menyimpan seni, tapi juga menceritakan evolusi budaya Belanda selama 800 tahun.
Koleksi Utama: Permata Zaman Keemasan
Inti dari Rijksmuseum adalah koleksi seni Zaman Keemasan Belanda (abad ke-17), dengan lebih dari 8.000 karya yang tersebar di 80 galeri. Fokus utama adalah lukisan-lukisan maestro Belanda, mulai dari Abad Pertengahan hingga abad ke-20. Beberapa highlight tak boleh dilewatkan:
- The Night Watch (Malam Jaga) karya Rembrandt van Rijn (1642): Lukisan monumental ini menggambarkan anggota milisi Amsterdam dalam aksi dramatis, dengan permainan cahaya dan bayangan yang revolusioner. Pada 2019, restorasi mengungkap detail baru tentang teknik Rembrandt.
- The Milkmaid (Wanita Menuang Susu) karya Johannes Vermeer (1658–1660): Potret intim seorang wanita di dapur, terkenal dengan realisme fotografisnya dan penggunaan cahaya alami.
- Woman Reading a Letter karya Vermeer: Lagi-lagi, kepekaan Vermeer terhadap cahaya dan emosi manusia yang tenang.
- Karya-karya lain seperti The Merry Family karya Jan Steen, potret oleh Frans Hals, dan lukisan lanskap oleh Jacob van Ruisdael.
Selain lukisan, museum menampilkan artefak Asia di Paviliun Asia, termasuk patung Shiva Nataraja dan Guanyin, serta rumah boneka antik yang menginspirasi novel The Miniaturist karya Jessie Burton. Koleksi fotografi abad ke-19 juga menjadi sorotan, dengan pameran besar fotografi Amerika yang baru saja dibuka.
Pameran Terkini: Inovasi dan Refleksi 2025
Rijksmuseum selalu dinamis dengan pameran sementara yang menawarkan perspektif global pada sejarah Belanda. Pada 2025, programnya mencakup:
- Asian Bronze: 4,000 Years of Beauty (27 September 2024–12 Januari 2025): 75 patung perunggu dari Pakistan hingga Indonesia, termasuk cermin, senjata, dan lonceng kuno hingga kontemporer.
- At Home in the 17th Century (17 Oktober 2025–12 Januari 2026): Perjalanan ke kehidupan sehari-hari abad ke-17 melalui sembilan diorama detail, rumah boneka terkenal, dan objek sehari-hari. Versi digital rumah boneka Petronella Oortman tersedia online mulai Oktober 2025.
- Occupied City karya Steve McQueen: Video instalasi 34 jam tentang pendudukan Amsterdam saat Perang Dunia II.
- Document Nederland 2025 (1 November 2025–11 Januari 2026): Fotografi oleh Tina Farifteh tentang sistem pengungsi Belanda, mengajak pengunjung merefleksikan identitas nasional.
- Suit Yourself (22 Maret 2025–15 Maret 2026): Mode pria abad ke-18–19 dengan kain beludru berpola cerah.
- Mendatang: Metamorphoses (6 Februari–25 Mei 2026), menampilkan 80 karya dari Titian hingga Rodin yang terinspirasi puisi Ovid.
Pameran-pameran ini didukung oleh mitra seperti Ammodo Foundation dan Bagri Foundation, menekankan dialog budaya kontemporer.
Informasi Pengunjung: Aksesibilitas dan Pengalaman
Terletak di Museumplein, dekat Van Gogh Museum dan Concertgebouw, Rijksmuseum mudah dijangkau dengan transportasi umum. Buka setiap hari pukul 09.00–17.00 (kecuali 1 Januari), tiket masuk €22,50 untuk dewasa (diskon untuk anak dan lansia). Pesan tiket online dianjurkan untuk hindari antrean panjang, terutama saat pameran spesial. Tur pandu, workshop, dan program anak-anak tersedia, termasuk tur audio gratis. Museum ramah kursi roda, dengan fasilitas audio guide multibahasa.
Toko suvenir menawarkan replika karya seni dan buku, sementara taman museum menjadi spot piknik sempurna di musim panas.
Rijksmuseum bukan sekadar museum; ia adalah narator sejarah Belanda yang hidup, dari kemegahan kolonial hingga refleksi modern tentang identitas dan migrasi. Seperti kata mantan direktur Wim Pijbes tentang lukisan Rembrandt langka, “Ini adalah karya paling diinginkan dan paling jarang dipamerkan di dunia.” Dengan program 2025 yang inovatif, Rijksmuseum terus membuktikan bahwa seni bukan milik masa lalu, melainkan alat untuk memahami masa kini.
