Tinikling, Tarian Bambu Filipina yang Menari di Atas Bahaya

livingboardroom.com – Di antara semua tarian tradisional dunia, hanya sedikit yang punya nyali setinggi Tinikling – tarian nasional Filipina yang membuat penari melompat, berputar, dan menyelip di antara dua batang bambu panjang yang dipukul-pukulkan ke tanah dengan ritme gila. Satu kesalahan kecil, kaki langsung terjepit. Tapi justru di situlah keindahannya: keberanian, ketepatan, dan senyum lebar di wajah penari.

Asal-Usul: Dari Hukuman Kolonial sampai Simbol Perlawanan

Tinikling lahir di pulau Leyte pada masa penjajahan Spanyol (abad ke-16–19). Cerita rakyat mengatakan: para pekerja di hacienda dipaksa bekerja di sawah sampai malam. Kalau lambat, kaki mereka dijepit bambu oleh pengawas Spanyol sebagai hukuman. Para pekerja kemudian mengubah rasa sakit itu menjadi tarian: mereka melompat-lompat menghindari bambu sambil tetap tersenyum – bentuk perlawanan halus yang cerdas.

Nama “Tinikling” sendiri berasal dari burung tikling (rail bird) yang bergerak lincah di antara rumput dan ranting. Gerakan penari meniru burung itu: ringan, cepat, dan selalu selangkah di depan bahaya.

Cara Bermain: 4 Orang, 2 Bambu, 1 Nyawa di Ujung Kaki

Perlengkapan sangat sederhana:

  • 2 batang bambu panjang (biasanya 3–4 meter)
  • 2 orang “pemukul” bambu (biasanya duduk atau berlutut)
  • 1–2 pasang penari (bisa campur, tapi klasiknya laki-perempuan)

Ritme dasar:

  1. Bambu dipukul ke tanah 2 kali
  2. Bambu disatukan (clap!) 1 kali
  3. Ulangi dengan kecepatan meningkat

Penari harus masuk-keluar di antara bambu itu dengan langkah:

  • Hopping (lompat satu kaki)
  • Straddle (kaki terbuka-lebar)
  • Cross-step (silang kaki)
  • Turn (putar 360° sambil tetap di dalam ritme)

Kecepatan bisa mencapai 300–400 ketukan per menit. Di kompetisi modern, penari profesional bisa melakukan 10–12 lompatan per detik tanpa tersentuh bambu sama sekali!

Kostum Tradisional

  • Perempuan: Balintawak atau patadyong (rok lebar warna-warni) + camisa putih berkerah tinggi
  • Laki-laki: Barong Tagalog + celana hitam

Kaki telanjang atau pakai bakya (sandal kayu) – semakin menantang.

Tinikling di Zaman Modern

  • Masuk kurikulum sekolah dasar Filipina sebagai olahraga dan pelajaran budaya
  • Pecahkan rekor dunia: 2019 di Cebu, 8.225 penari menari Tinikling serentak
  • Versi kontemporer: dikombinasikan hip-hop, LED bamboo, bahkan ditarikan di atas skateboard
  • Jadi atraksi wajib di festival Filipina di luar negeri (USA, Kanada, UAE)

5 Fakta Unik Tinikling

  1. Guinness World Record untuk “Most People Dancing Tinikling” dipegang Bayanihan Dance Company sejak 2011 (12.600 orang).
  2. Burung tikling sekarang hampir punah – tarian ini jadi satu-satunya cara kita masih “melihat” gerakan mereka.
  3. Di Hawaii, Tinikling jadi bagian dari kurikulum sekolah karena banyaknya imigran Filipina.
  4. Ada versi “Tinikling sa Kawayan” yang pakai 4 pasang bambu sekaligus – hanya penari level dewa yang berani.
  5. Latihan Tinikling terbukti meningkatkan koordinasi, kelincahan, dan… nyali!

Karena tarian ini menceritakan esensi bangsa Filipina: di bawah tekanan berat (penjajahan, kemiskinan, bencana alam), kita tetap melompat, tetap tersenyum, dan tetap menari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *